Ticker

6/recent/ticker-posts

Melestarikan Tradisi di Wayang Wong Jogja Night Carnival


Yogyakarta adalah kota seni budaya. Banyak tradisi dan nilai kesenian yang lahir di kota ini. Salah satunya adalah Wayang Wong. wayang wong berbeda dari kesenian wayang lainnya. Dalam penampilannya, wayang yang satu ini hampir sama halnya dengan pertunjukan teater kisah wayang yang terbalut dalam kostum tradisional.

Untuk mengenalkan akar seni budaya wayang wong. Pemerintah Yogyakarta, berinisiatif mengadakan festival budaya yang bertajuk Wayang Jogja Night Carnival. Ingin tahu lebih dalam tentang serba-serbi wayang wong atau wayang jogja lebih dalam? yuk cek di bawah ini.

Apa Itu Kesenian  Wayang Wong/Wayang Orang?

Pengertian Wayang Wong/Wayang Orang. Wayang Wong digolongkan ke dalam bentuk drama seni tari tradisional. Wayang Wong merupakan sebuah pertunjukan Wayang yang pelaku-pelakunya dimainkan oleh manusia.

Dalam pementasan wayang wong, biasanya, kisah-kisah yang diangkat berasal dari kisah pewayangan pada umumnya. Kisahnya juga syarat dengan pesan moral dan nilai-nilai budaya yang berisi kebijaksanaan dan moralitas.

Menurut R.M Soedarsono. Wayang Wong adalah salah satu jenis teater tradisional Jawa yang merupakan gabungan antara seni drama yang berkembang di Barat dengan pertunjukan wayang yang tumbuh dan berkembang di Jawa. Jenis kesenian ini pada mulanya berkembang terutama di lingkungan keraton dan kalangan para priyayi (bangsawan) Jawa.

Konon menurut sejarah, pertunjukan wayang wong ini bermula dari zaman Sultan Amangkurat 1 pada tahun 1731. Penggagas awalnya adalah Sultan Amangkurat 1 sendiri. Beliau meminta beberapa orang untuk memperagakan cerita wayang yang biasanya diperagakan dalam bentuk kesenian boneka maupun kulit.

Ciri-Ciri Wayang Orang


Pertunjukan wayang wong memang mengadaptasi dari pertunjukan wayang kulit maupun wayang golek. Karena itu semua perlengkapan dan aksesorisnya juga mengikuti semirip mungkin dengan penggambaran tokoh pewayangan yang dipentaskan.

Misalnya pemeran tokoh Hanoman biasanya harus memakai kostum ala monyet dengan make up tebal dan tak ketinggalan ekor yang menggantung. Sedangkan pemeran protagonis semacam dewi Shinta  biasanya memiliki make up tipis yang cantik dan modern dengan aksesoris baju yang sederhana dan elegan khas putri keraton zaman dahulu.

Hal lain yang juga harus dikuasai oleh pemeran wayang wong adalah kepiawaian untuk melagukan syair-syair bahasa Jawa atau yang lebih dikenal dengan nama tembang. Selain itu, karena tembang ini dinyanyikan dalam bahasa Jawa maka sang pelakon wayang orang juga harus familiar dengan bahasa Jawa baik pelafalan dan intonasinya.

Tarian Dalam Pertunjukan Wayang Orang

Gerak dan tarian yang disajikan dalam pagelaran wayang wong biasanya mengikuti tokoh yang diperankan oleh seseorang. Misalnya, peran Gatot Kaca yang gagah berani akan memiliki gerak tarian yang kuat dan gaya bahasa yang bijaksana namun tegas dan menekan. Sedangkan tokoh dewi Sinta yang cantik dan lembut biasanya juga memiliki gaya menari yang lembut dan dinamis. Tutur katanya pun akan dibuat lembut dan tidak keras seperti tokoh antagonis dalam pewayangan.

Selain menari terdapat dialog yang kadang dalam bentuk tembang. Nembang atau menyanyi ada 2 jenis, yaitu yang pertama itu menyanyi tanpa iringan musik yang kita sebut dengan bhowo atau bisa disebut juga sworo lola yang artinya suara sendiri, kemudian greget saut, yang berarti keadaan, ada emosi yang jelas.

Terdapat 3 kategori tarian dalam wayang wong yang dikenal dengan istilah wirogo, wiroso dan wiromo. Tarian wiraga adalah tarian yang secara filosofis bermakna tarian raga. Sedangkan wiroso adalah tarian yang digerakkan oleh rasa yang dimiliki oleh tokoh pewayangan tersebut. Sedangkan yang terakhir yaitu wiromo adalah tarian yang digerakkan oleh irama. Berbeda dengan tarian modern yang hanya memadukan gerak dan irama tanpa ada pertalian raga dan rasa.

Make up dan Aksesoris dalam Wayang Jogja

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwasannya Kostum dan make up dalam Wayang Jogja semuanya bergantung dengan karakter tokoh wayang yang diperankan. Masing- masing karakter mempunyai ciri khas sendiri dari bentuk jamang (mahkota), aksesorisnya, senjatanya, bentuk mata, dan lain sebagainya.

Wayang Jogja Night Carnival

Wayang Jogja Night Carnival adalah acara tahunan yang dilaksanakan pertama kali pada tahun 2016 dan sudah berjalan selama 5 kali sebagai rangkaian dari HUT Kota Jogja.

Mengambil konsep karnaval jalanan (Art on the street) yang menggabungkan tokoh dan lakon pewayangan, penampilan ini melibatkan seni koreografi, busana, serta musik kontemporer. Kemudian konsep karnaval jalanan berubah menjadi konsep pertunjukan jalanan (Street Art). Perubahan tersebut tidak meninggalkan konsep dasar dari Wayang Jogja Night Carnival sendiri yaitu Tugu Jogja, wayang diadakan pada malam hari dan terdapat kendaraan hias. 

Pada tahun 2022, Wayang Jogja Night Carnival tidak hanya sebagai tontonan semata, namun juga diharapkan sebagai salah satu sarana edukasi, khususnya melalui konsep acara Cultural Celebrations: Festival, Carnival, Parade.
 
Pelaksanaan kegiatan akan dilakukan secara hybrid di beberapa Kemantren (Kecamatan). Terdapat perubahan beberapa konsep dari penyelenggaraan Wayang Jogja Night Carnival 2022. Perubahan tersebut  adalah konsep pelaksanaannya dari Art on the street menjadi Street art yang akhirnya menjadi Art in Social Media serta menerapkan prinsip sustainable tourism yang akan  menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat lokal dan masyarakat luas.

Walaupun Wayang Jogja Night Carnival sangat bagus, namun event festival wisata di Indonesia lainnya juga tidak kalah bagus. Kamu bisa mencari jadwal terkait event lainnya dengan  mengunjungi website Kharisma Event Nusantara dan memastikan tidak terlewat dari jadwal pelaksanaannya. 

Posting Komentar

0 Komentar